Minggu, 17 Maret 2013

Hati-hati Dengan Penggunaan "Permen Cinta"


Permen karet cinta belakangan ramai dibicarakan. Diklaim mampu meningkatkan gairah bercinta, permen ini merupakan bagian dari alat bantu seks dan obat-obatan yang beredar secara ilegal di masyarakat sudah sejak lama.

zat yang terkadung dalam Permen Cinta

Apa zat dalam permen karet perangsang libido wanita masih jadi pertanyaan besar. Laboratorium Farmakognosi dan Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sebenarnya sudah k mencari tahu apa isi kandungan permen ini. Namun, hasil uji ilmiah yang dilakukan, tetap tidak bisa mengetahui satu persatu kandungan permen.

Produsen permen yang dijuluki permen cinta ini, merahasiakan bahan apa saja yang mereka pakai. Setidaknya, dalam kemasan permen, tidak disebutkan satupun kandungan permen, kecuali tertulis kata vigor-x, atau bahasa lain dari viagra.
Peredaran permen karet perangsang libido meresahkan banyak pihak terutama para orangtua yang memiliki anak perempuan. Mereka cemas permen ini disalahgunakan untuk menjebak para anak baru gede (ABG), kendati para distributor mengklaim bahwa permen tersebut dikhususkan buat pasangan suami istri.

Kandungan permen ini juga masih ditelusuri oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) namun sejumlah pengguna mengakui ada efek luar biasa yang ditimbulkan permen ini. Hanya dalam waktu 10-20 menit, permen ini dapat menghasilkan hasrat seksual yang tak terkendali dalam diri perempuan yang mengonsumsinya.

Permen karet khusus pembangkit gairah seksual ini sama persis dengan permen karet yang beredar di pasaran. Bentuknya pipih dan memanjang dibungkus kertas timah. Tersedia pilihan rasa strawberry, mint, dan jeruk. Satu kotak berisi lima permen karet. Kemasan permen ini beragam, di antaranya menampilkan gambar buah strawberry. Tidak tertera izin Dinas Kesehatan dan BPOM di kemasan.

Pakar farmasi Unair Prof Mangestuti Agil merasa miris mendengar beredarnya permen karet ini. Sebagai akademisi sekaligus orangtua, ia menilai peredaran permen ini layak membuat para orangtua khawatir. Selain melihat bentuk permen “Cinta’ yang sama persis dengan permen karet pada umumnya, Mangestuti khawatir karena permen karet sangat digemari kalangan pelajar. Harga Rp 75.000 juga tidak terlalu mahal untuk siswa sekolah masa kini.

Karena itu, guru besar bidang Ilmu Botani ini tergerak untuk menelusuri apa kandungan sebenarnya permen karet tersebut. Mangestuti telah memerintahkan anak buahnya untuk terus meneliti kandungan permen cinta. Namun, sejauh ini kandungan permen cinta belum diketahui secara pasti.


sumber: teman-teman blogger

Selasa, 05 Maret 2013

Bukti Bahaya Radiasi HP

Setiap hari, kita berenang dalam lautan radiasi elektromagnetik (EMR) yang dihasilkan oleh peralatan listrik, saluran listrik, kabel di gedung-gedung, dan teknologi lainnya yang merupakan bagian dari kehidupan modern. 
Handphone adalah benda yang memancar radiasi.Walaupun belum ada penelitian yang mendalam tentang bahaya Radiasi Handphone tapi takada salahnya Anda lebih bijaksana saat menggunakan ponsel untuk menghindari bahaya radiasinya. Seperti yang dikutip dari detikinet, ada beberapa penyakit yang mungkin bisa disebabkan oleh radiasi telepon genggam. Apa saja?

1. Kanker Otak
World Health Organization (WHO) mengungkapkan radiasi ponsel dapat menyebabkan kanker otak. Radiasi ponsel dikategorikan sama dengan zat karsinogenik berbahaya seperti timbal, asap knalpot, dan kloroform. Penelitian dilakukan oleh tim yang terdiri dari 31 ilmuwan dari 14 negara, termasuk Amerika Serikat, menemukan cukup bukti untuk mengkategorikan radiasi ponsel sebagai sejenis zat berbahaya bagi manusia. Mereka menemukan bukti peningkatan glioma dan peningkatan resiko kanker otak akustik neuroma bagi pengguna ponsel.

 
2. Risiko Pada Anak
Laporan dari International EMF (Electromagnetic Field) Collaborative yang ditulis kelompok peneliti internasional pernah mengakui adanya kemungkinan munculnya kanker akibat terstimulasi penggunaan ponsel, terlebih bagi anak-anak. "Kami menyarankan perhatian yang lebih besar bagi anak-anak yang memakai ponsel karena jaringan otak mereka masih dalam tahap perkembangan," ujar Terry Svain dari Occupation and Environmental Cancer Committee.

3. Risiko Terhadap Ibu Hamil
Para peneliti di Yale University mempelajari efek radiasi yang dihasilkan dari perangkat genggam dengan melakukan percobaan kepada tikus yang sedang hamil. Studi ini untuk menentukan mengenai kemungkinan cacat perkembangan bagi bayi yang terkena paparan radiasi ponsel cukup lama.

Setelah melakukan sejumlah penelitian, kesimpulan sementara adalah paparan radiasi pada ponsel dalam jangka tertentu ternyata dapat menyebabkan bayi yang lahir mengalami dampak negatif pada otak, dan besar terkena risiko ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). ADHD sendiri merupakan gangguan perkembangan dalam peningkatan aktifitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktifitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan.

4. 'Membunuh' Sperma
Para pakar di pusat kesehatan Cleveland Clinic, Amerika Serikat memaparkan, produksi sperma pada pria terpengaruh oleh frekuensi pemakaian ponsel. Semakin lama pria memakai ponsel, semakin besar kemungkinan produksi sperma mengalami gangguan. Kesimpulan tersebut diambil dari penelitian yang dipublikasikan di jurnal 'Fertility and Sterility'.

Para peneliti melibatkan sampel sebanyak 361 pria dalam kurun waktu satu tahun. Menurut Dr. Ashok Agarwal yang memimpin penelitian ini, penurunan produksi sperma ini otomatis berpengaruh terhadap tingkat kesuburan pria dalam menghasilkan keturunan. Ia memaparkan, lelaki yang memakai ponsel dalam waktu empat jam atau lebih tiap harinya, mengalami produksi sperma yang sangat rendah.

Dilansir FoxNews, penurunan jumlah sperma ini diduga disebabkan oleh gelombang elektromagnetis ponsel. Meski demikian, seperti yang sering terjadi pada penelitian semacam ini, lagi-lagi belum ada bukti yang benar-benar pasti mengenai kesimpulan para dokter tersebut.